MataAcara RUPS ke-7 Perubahaan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan (Matriks) dapat diunduh di sini. Laporan Tahunan Tahun 2019 dapat diunduh di sini. Laporan Keberlanjutan Tahun 2019 dapat diunduh di sini. Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2019 dapat diunduh di sini.
– Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk Antam pada triwulan I tahun 2019 1Q19 mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah keterangan tertulis yang terima, Jumat 3/5/2019 disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. Capaian ini tumbuh 9 persen dibandingkan penjualan pada Triwulan I Tahun 2018 1Q18, yakni Rp 5,73 triliun.“Dari jumlah itu, perusahaan mendapatkan laba kotor sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 2 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,02 triliun,” ujar Direktur Antam Arie untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA Antam pada 1Q19, Arie Ariotedjo mengatakan, mencapai Rp701,47 miliar.“Perolehan EBITDA itu didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang positif serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global,” ucapnyaSementara itu, untuk laba usaha, Dirut Antam tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya mendapatkan Rp304,73 miliar dan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp171,67 miliar. Komoditas emas dan feronikel Perlu diketahui, pada 1Q19, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp6,22 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan komoditas tersebut berkontribusi Rp3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih Antam pada untuk volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung di 1Q19, Arie Ariotedjo menyebutkan, jumlahnya sebesar 470 kg Sementara itu, volume penjualan emas Antam tercatat sebesar kg 209,526 untuk komoditas feronikel, Arie Ariotedjo menjelaskan, Antam mencatatkan volume produksi feronikel ton nikel dalam feronikel TNi. Angka ini naik 7 persen dibandingkan capaian produksi pada 1Q18 sebesar TNi.“Volume penjualan feronikel Antam tercatat sebesar TNi atau naik sebesar 33 [ersen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu, yakni TNi,” kata Dirut Antam, peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga TNi per mengatakan, pada semester II Tahun 2019 direncanakan kapasitas total produksi terpasang feronikel perusahaannya akan naik menjadi TNi. Hal ini seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel Antam di Halmahera diketahui, setelah emas, penjualan feronikel menjadi kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam. Nilai kontribusi komoditas ini mencapai Rp1,23 triliun atau 20 persen dari total penjualan 1Q19. Komoditas nikel dan bauksit Sementara itu, untuk komoditas bijih nikel, pada 1Q19, Antam mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah kurang dari 1,7 Ni persen sebesar 2,7 juta wet metric ton wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM buat periode tahun diketahui, pada 2018, perusahaan plat merah ini telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,68 juta wmt. Dok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium Persero atau INALUM Salah satu pekerja di pabrik feronikel Antam di Pomalaa menunjukan feronikel Rinciannya terdiri dari 2,7 juta wmt diperoleh pada Maret 2018 serta 980 ribu wmt pada November 2018 sejalan dengan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera 1Q19, tercatat volume produksi bijih nikel Antam tumbuh 6 persen dengan total produksi 2,23 juta wmt. Sementara itu, level volume penjualan mencapai 1,74 juta wmt atau naik 37 persen dibandingkan penjualan 1Q18.“Penjualan dari bijih nikel Antam pada 1Q19 Rp782,51 miliar atau tumbuh sebesar 39 persen dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada 1Q18 Rp562,66 miliar,” Dirut halnya pada bijih nikel, Antam juga telah mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor dari Kementerian ESDM untuk bijih bauksit tercuci sebesar 840 ribu wmt pada Maret komoditas ini, pada 1Q19, Antam mencatatkan volume produksi bijih bauksit wmt, tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan produksi 1Q18 sebesar itu, volume penjualan bijih bauksit mencapai wmt dengan nilai penjualan sebesar Rp41,14 miliar. Angka ini tumbuh 6 persen dibandingkan nilai penjualan pada 1Q18. Komoditas alumina Pada akhir tahun 2018, Antam kembali mengoptimalkan operasi Pabrik Chemical Grade Alumina CGA Tayan, melalui entitas anak perusahaannya, PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA “Operasional kembali pabrik tersebut seiring dengan selesainya proses akuisi keseluruhan saham PT ICA yang bernilai 1 juta dollar AS,” ucap Arie pada 1Q19 PT ICA telah memproduksi alumina ton dengan tingkat penjualan sebesar ton alumina. Iailai penjualan produk ini mencapai Rp94,90 adanya transfer teknologi, pengembangan produk serta dukungan pemasaran, perusahaan optimis komoditas produk alumina Antam tetap memiliki daya saing global dan dapat memberikan nilai ekonomi yang positif bagi perusahaan dan para pemegang saham. Proyek pertumbuhan Antam Berjalan On-Track Lebih lanjut Arie Ariotedjo menjelaskan, sejalan dengan strategi pengembangan perusahaan yang berbasis pada hilirisasi mineral, saat ini Antam juga berfokus untuk menyelesaikan proyek pengembangan utama perusahaan.“Proyek kunci Antam saat ini mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim P3FH berjalan on track dengan realisasi kontsruksi sebesar 95 persen sampai akhir 1Q19,” kata pabrik Feronikel Haltim Line 1 memiliki kapasitas produksi sebesar TNi, akan memasuki fase produksi komersial pada Semester II Tahun dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim Line 1 akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam sebesar 50 persen, dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar TNi menjadi TNi per hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery SGAR bekerjasama dengan PT Inalum Persero sebagai Holding Industri pabrik SGAR memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton SGA per tahun Tahap 1 akan mulai berproduksi pada tahun 2022. Kinerja saham Antam Capaian positif di sektor produksi dan penjual Antam , lanjut Arie Ariotedjo , kemudian berimbas pada saham perusahaan plat merah yang berinisal ANTM di Bursa Efek Indonesia BEI.Pada 1Q19, saham Antam tetap menjadi bagian dari Indeks LQ45 dan IDX30 di BEI untuk periode perdagangan Februari sampai dengan Juli LQ45 merupakan 45 saham perusahaan tercatat di BEI yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar besar di Bursa. Sedangkan Indeks IDX30 merupakan 30 saham yang memiliki likuiditas sangat tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, di mana konstituennya merupakan bagian dari Indeks LQ45.“Kinerja positif saham Antam tercermin dari peningkatan jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di Antam. Sampai dengan akhir periode Maret 2019 jumlah investor yang memiliki saham Antam investor, meningkat 3 persen dibandingkan jpada periode akhir Desember 2018 sebesar investor,” ujar Arie Ariotedjo. Sampai dengan periode Maret 2019 harga penutupan saham Antam mencapai Rp885 per saham. Nilai ini meningkat 16 persen dibandingkan harga penutupan pada Desember 2018 sebesar Rp765 per akhir Maret 2019 rata-rata volume perdagangan saham harian yang mencapai 130,14 juta saham dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp125,53 miliar.

ANTAMis a vertically integrated, export-oriented, diversified mining and metals company that spread troughout mineral-rich Indonesian archipelago. Hubungi Kami. Peluang Karir. E-Procurement. 11 March 2019 Laporan Keuangan 31 Desember 2018 dan 2017 Unduh PDF. 11 March

Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Foto ShutterstockKasus dugaan korupsi dalam kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Antam dengan PT Loco Montrado masih diselidiki penyidik KPK. Terbaru KPK kembali menetapkan Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Phin, sebagai tersangka terhadap Siman ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, dia telah ditetapkan tersangka oleh KPK tetapi menggugat praperadilan ke PN Jakarta Selatan. Siman Bahar menang, status tersangkanya gugur. Kini dia dijerat tersangka untuk kedua proses penyidikan terhadap Siman Bahar ini, KPK memeriksa Arie Prabowo Ariotedjo selaku Direktur Utama PT Aneka Tambang periode 2017-2019 sekaligus ayah dari Menpora, Dito Ariotedjo. Dia dikonfirmasi ulang terkait dengan kasus tersebut oleh dugaan korupsi dalam kasus ini dilaporkan oleh PT Antam saat Arie menjadi dirutnya. Keterangan Arie diperlukan kembali karena Siman dijerat lagi sebagai tersangka oleh KPK. Meski dia pernah diperiksa sebelumnya oleh KPK. "Mereka KPK cuma tanyakan lagi karena menurut mereka perlu dilakukan berita acara ulang, karena berita acara awalnya itu kan sudah gugur karena di praperadilan kalah KPK. Sehingga berita acara ini harus diulang lagi. Sehingga karena pertama kami mungkin pelapor, kedua data kronologi ada semua, jadi bisa diperiksa cepat," kata Arie, Selasa 6/6. Lantas seperti apa kasusnya?Laporan yang disampaikan oleh PT Antam ke KPK dilakukan pada 8 Desember 2017. Saat itu, ditemukan adanya kerja sama antara Manajemen Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia UBPPLM dengan PT Loco Montrado terkait anoda logam. Hal tersebut berawal dari pergantian General Manajer GM UBPPLM PT Antam, Dody Martimbang, pada Agustus 2017. Menurut Arie Ariotedjo, pergantian itu karena ketidaksamaan visi terkait Logam Mulia. Pengganti Dody terpilih tak lama setelahnya. Setelah beberapa bulan bertugas, ditemukan adanya kontrak antara PT Antam dengan PT Loco Montrado yang terjalin pertengahan 2017. GM Logam Mulia yang baru kemudian melaporkan kerja sama itu kepada PT Antam. Sebagai catatan, PT Antam memiliki kontrak karya dalam pengolahan anoda logam. Pada 2017 itu, tanpa sepengetahuan PT Antam, Logam Mulia membuat kontrak pengolahan anoda logam dengan PT Loco Logam Mulia tidak punya kewenangan melakukan kontrak dengan pihak luar seperti PT Loco Montrado. Di samping itu, tidak ada kajian terkait kontrak tersebut. PT Antam kemudian melakukan audit internal. Hasilnya, ditemukan indikasi laporannya kepada KPK, PT Antam menyebutkan bahwa kerugian awal atas kontrak tersebut bernilai Rp 96 miliar. Jumlah itu berasal dari pengolahan anoda logam yang dikirimkan PT Antam ke PT Loco Montrado sejak April-Agustus 2017."Kami minta dilakukan investigasi, selang beberapa minggu, hasilnya ada indikasi fraud," kata Gedung Antam. Foto AntamKontrak tersebut diduga bermasalah. Salah satunya, karena Logam Mulia dan PT Loco Montrado menyepakati adanya pengembalian dalam bentuk emas saja. Padahal, perjanjian PT Antam dengan kontrak karya, sebelum disubkontrakan kepada PT Loco Montrado, adalah pengembalian dalam bentuk emas dan silver. Kerugian diduga timbul dari silver yang tak dikirimkan oleh PT Loco Montrado. "Anodanya ini dikirim ke Loco Montrado, di mana perjanjiannya itu recovery enggak back to back dengan kewajiban kita ke kontrak karya," kata antara Logam Mulia dengan PT Loco Montrado ini tak diketahui oleh pejabat utama di PT Antam. Temuan dugaan fraud disertai dengan dugaan kerugian negara dari hasil audit internal itu pun yang dilaporkan kepada pihak Dumas KPK pada 8 Desember 2017. Tanda bukti laporan tersebut diterima KPK pada 11 Desember 2017. Surat laporan ke KPK itu ditandatangani oleh Arie Prabowo laporan tersebut berproses di KPK. Lebih dari satu tahun berjalan, pihak PT Antam kembali bersurat kepada KPK untuk permintaan diskusi progress pendalaman aduan. Surat itu disampaikan pada 20 Desember tersebut kemudian dilengkapi dengan hasil investigasi BPK RI. Ditemukan bahwa ada dugaan kerugian hingga Rp 100 miliar. Laporan beserta hasil investigasi BPK itu kembali disampaikan ke KPK pada 5 Agustus 2019. Laporan itu diterima pada 13 Agustus KPK mengumumkan dua orang sebagai tersangka. Pertama yakni Eks General Manager GM Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia UBPP LM PT Aneka Tambang Persero Tbk, Dody Martimbang. Kedua yakni Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Dody, dia saat ini tengah menjalani persidangan di PN Tipikor Jakarta Pusat. Dia didakwa melakukan korupsi dalam proses pengolahan logam berkadar emas dan perak menjadi emas batangan. Kasus ini merugikan keuangan negara sekitar Rp 100,8 miliar."Terdakwa Dody Martimbang selaku General Manager Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia PT Aneka Tambang Persero Tbk periode 2013-2017 melakukan kesepakatan dengan PT Loco Montrado dalam penukaran anoda logam kadar emas tinggi dan rendah yang tidak sesuai ketentuan," kata Jaksa Penuntut Umum JPU KPK, Titto Jaelani, Rabu 31/5.Terdakwa Dody Martimbang menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 31/5/2023. Foto Rivan Awal Lingga/Antara FotoDody disebut telah menyetujui penunjukan PT Loco Montrado sebagai perusahaan back up refinery tanpa adanya persetujuan dari Direksi PT Antam dan tanpa melibatkan bagian dari Research and Business Development Manager dan bagian Legal Risk & Management PT Martimbang juga melakukan kesepakatan Siman Bahar untuk menyerahkan anoda logam dore kepada PT Loco Montrado agar diolah menjadi emas batangan tanpa melalui proses kajian finansial, teknologi dan analisa kemampuan. Sehingga memperkaya Siman Bahar senilai Rp dakwaan, PT Loco Montrado melakukan pemurnian anoda logam emas kadar tinggi. Sebab tidak mempunyai kemampuan melakukan pemurnian anoda logam emas kadar kurun waktu pengerjaan anoda logam, secara keseluruhan, pertukaran anoda logam kadar emas tinggi AuP dan anoda logam kadar emas rendah berdasarkan kadar final anoda logam terdapat kelebihan emas Au yang diterima PT Antam yaitu sebanyak kg dan kekurangan perak yang diterima PT Antam sebanyak kg."Dengan adanya kesepakatan penukaran anoda logam hanya dengan bentuk emas dan tidak sesuai kadar final maka realisasi nilai emas dan perak yang diterima PT Antam lebih kecil dari nilai emas dan perak yang seharusnya diterima sebagaimana kontrak karya," kata terkait Siman Bahar, dia masih tahap penyidikan oleh KPK sebagai tersangka.
Volumepenjualan emas perusahaan pada 2019 mencapai 1,09 juta troy oz, tumbuh 22% secara tahunan. Selain itu, Antam mencatat penjualan produk feronikel naik 3,9% menjadi Rp 4,87 triliun dari Rp 4,68 triliun pada tahun sebelumnya. Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 25.713 TNi, naik sebesar 3% secara tahunan.
You're Reading a Free Preview Pages 11 to 13 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 23 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 40 to 51 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 61 to 71 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 81 to 91 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 101 to 118 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 128 to 160 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 174 to 183 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 192 to 207 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 214 to 237 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 244 to 250 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 261 to 286 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 290 to 291 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 298 to 305 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 317 to 322 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 327 to 332 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 337 to 341 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 346 to 358 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 363 to 384 are not shown in this preview. Laporantahunan ANTAM (PT Aneka Tambang Tbk) dapat anda download dibawah ini : 30 Apr 2013. Laporan Tahunan 2012. 16 Mei 2012. Laporan Tahunan 2011. 30 Apr 2011. Laporan Tahunan 2010. 30 Apr 2010. Laporan Tahunan 2009. 02 May 2023 Laporan Keuangan 31 Maret 2023 dan 2022 Lihat Laporan 26 March 2023 Appendix 4E Preliminary Final Report 2022 Lihat Laporan 26 March 2023 Laporan Keuangan 31 Desember 2022 dan 2021 Lihat Laporan 16 December 2022 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2022 dan 2021 Lihat Laporan 03 September 2022 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2022 dan 2021 Reviewed Lihat Laporan 03 September 2022 Appendix 4D First Half 2022 Reviewed Lihat Laporan 20 May 2022 Laporan Keuangan 31 Maret 2022 dan 2021 Lihat Laporan 16 March 2022 Laporan Keuangan 31 Desember 2021 dan 2020 Lihat Laporan 16 March 2022 Consolidated Financial Statements December 31, 2021 and 2020 Lihat Laporan 12 November 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2021 dan 2020 Lihat Laporan 28 September 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2021 dan 2020 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2020 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Appendix 4D First Half 2021 Reviewed Lihat Laporan 28 September 2021 Appendix 4D First Half 2020 Reviewed Lihat Laporan 30 April 2021 Laporan Keuangan 31 Maret 2021 dan 2020 Lihat Laporan 15 March 2021 Laporan Keuangan 31 Desember 2020 dan 2019 Lihat Laporan 27 October 2020 Laporan Keuangan 30 September 2020 dan 2019 Unaudited Lihat Laporan 03 August 2020 Laporan Keuangan 30 Juni 2020 dan 2019 Lihat Laporan 27 June 2020 Laporan Keuangan 31 Maret 2020 dan 2019 Lihat Laporan 16 April 2020 Laporan Keuangan 31 Desember 2019, 2018 dan 1 Januari 2018 Lihat Laporan 25 October 2019 Laporan Keuangan 30 September 2019 dan 2018 Lihat Laporan 01 October 2019 Appendix 4D Semester I 2019 Unaudited Lihat Laporan 30 September 2019 Laporan Keuangan 30 Juni 2019 dan 2018 Unaudited Lihat Laporan 25 August 2019 Appendix 4D Semester I 2015 Lihat Laporan 30 April 2019 Laporan Keuangan 31 Maret 2019 dan 2018 Lihat Laporan 11 March 2019 Laporan Keuangan 31 Desember 2018 dan 2017 Lihat Laporan 11 March 2019 Appendix 4E Preliminary Final Report 2018 Lihat Laporan 28 February 2019 Appendix 4E Preliminary Final Report 2014 Lihat Laporan 30 November 2018 Laporan Keuangan 30 September 2018 dan 2017 Lihat Laporan 07 September 2018 Appendix 4D First Half 2018 Lihat Laporan 06 September 2018 Laporan Keuangan 30 Juni 2018 dan 2017 Lihat Laporan 26 March 2018 Laporan Keuangan 31 Maret 2018 dan 2017 Lihat Laporan 09 March 2018 Laporan Keuangan 31 Desember 2017 dan 2016 Lihat Laporan 09 March 2018 Appendix 4E Preliminary Final Repor 2017 Lihat Laporan 31 October 2017 Laporan Keuangan 30 September 2017 dan 2016 Lihat Laporan 31 August 2017 Laporan Keuangan 30 Juni 2017 dan 2016 Lihat Laporan 31 August 2017 Appendix 4D First Half 2017 Lihat Laporan 28 April 2017 Laporan Keuangan 31 Maret 2017 dan 2016 Lihat Laporan 01 March 2017 Laporan Keuangan 31 Desember 2016 dan 2015 Lihat Laporan 28 February 2017 Appendix 4E Preliminary Final Report 2016 Lihat Laporan 29 November 2016 Laporan Keuangan 30 September 2016 dan 2015 Lihat Laporan 31 August 2016 Appendix 4D Semester I 2016 Lihat Laporan 29 August 2016 Laporan Keuangan 30 Juni 2016 dan 2015 Lihat Laporan 29 April 2016 Laporan Keuangan 31 Maret 2016 dan 2015 Lihat Laporan 02 March 2016 Appendix 4E Preliminary Final Report 2015 Lihat Laporan 02 March 2016 Laporan Keuangan 31 Desember 2015 dan 2014 Lihat Laporan 27 November 2015 Laporan Keuangan 30 September 2015 dan 2014 Lihat Laporan 25 August 2015 Laporan Keuangan 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 Lihat Laporan 30 April 2015 Laporan Keuangan 31 Maret 2015 dan 2014 Lihat Laporan 06 March 2015 Laporan Keuangan 31 Desember 2014 dan 2013 Lihat Laporan 31 October 2014 Laporan Keuangan 30 September 2014 dan 2013 Lihat Laporan 02 September 2014 Appendix 4D Semester I 2014 Lihat Laporan 24 August 2014 Laporan Keuangan 30 Juni 2014 dan 2013 Lihat Laporan 02 June 2014 Laporan Keuangan 31 Maret 2014 dan 2013 Lihat Laporan 30 March 2014 Ikhtisar Laporan Keuangan 30 Juni 2014 dan 2013 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Jakarta Post pada tanggal 30 Agustus 2014 Lihat Laporan 05 March 2014 Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 Lihat Laporan 04 March 2014 Ikhtisar Laporan Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Jakarta Post pada tanggal 4 Maret 2014 Lihat Laporan 28 February 2014 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2013 Lihat Laporan 31 October 2013 Laporan Keuangan 30 September 2013 dan 2012 Lihat Laporan 31 August 2013 Laporan Keuangan 30 Juni 2013 dan 2012 Lihat Laporan 31 August 2013 Appendix 4D Semester I 2013 Lihat Laporan 30 April 2013 Laporan Keuangan 31 Maret 2013 dan 2012 Lihat Laporan 19 March 2013 Laporan Keuangan 31 Desember 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 October 2012 Laporan Keuangan 30 September 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 August 2012 Laporan Keuangan 30 Juni 2012 dan 2011 Lihat Laporan 31 August 2012 Appendix 4D Semester I 2012 Lihat Laporan 30 April 2012 Laporan Keuangan 31 Maret 2012 dan 2011 Lihat Laporan 21 March 2012 Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 Lihat Laporan 01 March 2012 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2011 Lihat Laporan 29 November 2011 Laporan Keuangan September 2011 dan 2010 Lihat Laporan 30 September 2011 Laporan Keuangan 30 Juni 2011 dan 2010 Lihat Laporan 29 April 2011 Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 Lihat Laporan 23 March 2011 Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 Lihat Laporan 01 March 2011 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2010 Lihat Laporan 30 September 2010 Laporan Keuangan 30 September 2010 dan 2009 Lihat Laporan 31 August 2010 Laporan Keuangan 30 Juni 2010 dan 2009 Lihat Laporan 21 April 2010 Laporan Keuangan 31 Maret 2010 dan 2009 Lihat Laporan 22 March 2010 Laporan Keuangan 31 December 2009 dan 2008 Lihat Laporan 02 March 2010 Appendix 4E- Pendahuluan Laporan Keuangan 2009 Lihat Laporan 30 November 2009 Laporan Keuangan 30 September 2009 dan 2008 Lihat Laporan 24 November 2009 Laporan Keuangan 31 Desember 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 August 2009 Laporan Keuangan 30 Juni 2009 dan 2008 Lihat Laporan 30 April 2009 Laporan Keuangan 31 Maret 2009 dan 2008 Lihat Laporan 27 February 2009 Appendix 4E - Pendahuluan Laporan Keuangan 2008 Lihat Laporan 31 October 2008 Laporan Keuangan 30 September 2008 dan 2007 Lihat Laporan 30 June 2008 Laporan Keuangan 30 Juni 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 March 2008 Laporan Keuangan 31 Maret 2008 dan 2007 Lihat Laporan 31 December 2007 Laporan Keuangan 31 Desember 2007 dan 2006 Lihat Laporan 31 December 2006 Laporan Keuangan 31 Desember 2006 dan 2005 Lihat Laporan 31 December 2005 Laporan Keuangan 31 Desember 2005 dan 2004 Lihat Laporan 31 December 2004 Laporan Keuangan 31 Desember 2004 dan 2003 Lihat Laporan 31 December 2003 Laporan Keuangan 31 Desember 2003 dan 2002 Lihat Laporan 31 December 2002 Laporan Keuangan 31 Desember 2002 dan 2001 Lihat Laporan 31 December 2001 Laporan Keuangan 31 Desember 2001 dan 2000 Lihat Laporan 31 December 2000 Laporan Keuangan 31 Desember 2000 dan 1999 Lihat Laporan Jakarta CNBC Indonesia - Emiten pertambangan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penurunan laba bersih cukup tajam pada periode laporan keuangan tahun 2019. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk anjlok 88,15% menjadi Rp 193,85 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,63 triliun. JAKARTA - Emiten tambang logam PT Aneka Tambang Tbk. gagal membukukan pertumbuhan laba pada 2019 walaupun berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 29,4 publikasi laporan keuangan perseroan, Antam mencatatkan penjualan sebesar Rp32,7 triliun pada 2019, lebih tinggi 29,4 persen dibandingkan dengan perolehan pada 2018 sebesar Rp25,27 Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan kenaikan penjualan tersebut seiring dengan pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama perseroan pada tahun 2019 perseroan mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan 37,15 persen menjadi Rp28,27 triliun dan beban usaha naik 12,43 persen menjadi Rp3,49 triliun seiring dengan konsolidasi beban dari entitas anak perusahaan. Selain itu, perseroan mencatatkan beban lain-lain bersih total sebesar Rp268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan lain-lain bersih.“Hal tersebut pun turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp193,85 miliar [turun 88,2 persen daripada perolehan 2018] dengan tingkat EBITDA mencapai Rp2,3 triliun,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis 16/4/2020.Baca JugaHarga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Kamis 16 April 2020Terimbas Covid, Antam Berikan Fasilitas Tunda Cicilan Mitra UKMAdapun, kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari komoditas emas dengan nilai penjualan sebesar Rp22,46 triliun naik 34,4 persen daripada perolehan 2018. Jumlah tersebut merupakan 69 persen dari total penjualan ANTM pada lanjut, penjualan feronikel pada 2019 senilai Rp4,87 triliun, bijih nikel Rp3,7 triliun, bijih bauksit Rp758 miliar, aluminia senilai Rp547,3 miliar, perak senilai Rp151,96 miliar, batu bara Rp50,4 miliar, dan logam lainnya Rp2,2 itu, seiring dengan selesainya proses akuisisi keseluruhan saham PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA oleh perseroan telah mengkonsolidasi secara penuh laporan keuangan PT ICA. Perseroan pun reklasifikasi pos keuntungan akuisisi itu sehingga terdapat penyajian kembali laporan keuangan 2019, PT ICA telah memproduksi alumina sebesar 104 ribu ton dengan tingkat penjualan sebesar 71 ribu ton. Perolehan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan capaian 2018, yaitu produksi hanya mencapai 13 ribu ton dan penjualan sebesar 8 ribu ton.“Di tengah tantangan pengoperasian pabrik serta aspek pemasaran produk dalam kondisi harga jual yang berfluktuasi, komoditas alumina diharapkan mampu memberikan kontribusi yang semakin positif bagi kinerja perseroan di masa mendatang,” papar sisi lain, aset perseroan pada 2019 turun 6,2 persen menjadi Rp30,19 triliun dengan kas setara kas yang juga menipis menjadi Rp3,63 triliun. Sementara itu, ANTM berhasil mengalami penurunan jumlah liabilitas sebesar 12,2 persen menjadi Rp12 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp13,74 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam . 496 47 408 364 110 160 229 338

laporan keuangan antam 2019